Monthly Archives: September 2012

Banyaknya Kebohongan dan Kesaksian Palsu

“Di akhir zaman aka nada para Dajjal pendusta, mereka dating kepada kalian dengan membawa berita-berita yang belum pernah kalian dengar dan belum pernah didengar pula oleh bapak-bapak kalian, maka jauhilah mereka, jangan sampai mereka menyesatkan atau menimpakan fitnah pada kalian.” (HR. Muslim)

islampos.com—HADITS di atas mengisyaratkan betapa kejujuran adalah sesuatau yang amat berharga dan langka. Sebaliknya, kebohongan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari.

Pada saat ini, manusia sudah tidak peduli lagi dengan cara mencari harta. Halal atau haram sudah tidak peduli, yang penting bagaimana mendapatkan harta dengan cepat, mudah, namun berlimpah. Fenomena inilah yang sekarang banyak kita saksikan. Sudah berapa orang berani bersumpah palsu karena godaan uang. Bukan rahasia lagi jika lembaga-lembaga bantuan hokum bukan lagi bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap yang dizalimi, melainkan justru mengeruk keuntungan tanpa memperdulikan aturan agama.

Hadits di atas juga mengisyaratkan banyaknya orang yang berani mengeluarkan fatwa karena pesanan pihak tertentu. Untuk menyenangkan segelintir orang, tidak jarang dari mereka yang berani memproduk fatwa-fatwa sesat. Fenomena dai-dai karbitan yang diproduksi oleh pemilik stasiun televisi dan pemilik media massa menjadi gambaran yang mudah dipahami.

Bagaimana para ustadz yang lahir dari media ini begitu berani menjawab berbagai persoalan umat dengan dalil-dalil yang dipaksakan. Orang-orang yang tidak memiliki kapabilitas yang memadai itu terlalu berani untuk memikul resiko disebabkan fatwa-fatwa dan hadits-hadits aneh yang mereka bawakan dalam menjawab berbagai persoalan yang diajukan.

Nampaknya, inilah yang dikehendaki oleh para kaki tangan ‘Dajjal’. Orang-orang yang jujur dan bersih dari tendensi duniasulit untuk mengakses media, untuk memyampaikan kebenaran kepada umat. Sebaliknya, orang-orang yang dikenal menyimpang justru mendapatkan kesempatan dan porsi yang cukup untuk menjual ide-ide liberal mereka.

Dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud,  disebutkan sabda Nabi: “Sesungguhnya, menjelang Kiamat…kesaksian palsu dan disembunyikannya kesaksian yang benar.” [sm/islampos/arrisalah]

Apakah Ashabu Rayati Suud dari Timur Khurasan Adalah Taliban?

KEMUNCULAN salah satu tandhim askari kaum militan fundamental di wilayah Khurasan (Afghanistan, Iraq dll) yang dikenal dengan Taliban memunculkan pertanyaan, benarkah mereka adalah calon Ashhabu Rayati Suud yang dijanjikan? Pasalnya, kelompok ini adalah satu-satunya kaum militan muslim yang paling ditakuti oleh barat karena kehebatan tempur mereka, juga karena cita-cita mereka yang radikal; mendirikan negara Islam dari ujung Asia Tenggara hingga barat Maroko.

Mereka adalah muslim fundamental yang paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang pernah berlaku di Madinah pada masa Rasulullah saw.

Merekalah satu-satunya kelompok yang paling mendekati gambaran kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya; beriman, hijrah, perang, mendirikan daulah Islam, melaksanakan semua kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan kecaman internasional, mendapat ujian paling berat dan menyatakan keimanannya, dikepung oleh pasukan ahzab dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realitas hidup mereka.

Beberapa analis pemerhati hadits-hadits fitnah menduga; bahwa merekalah yang lebih layak untuk menyandang gelar kehormatan itu sesuai dengan beratnya ujian keimanan yang mereka hadapi.

Dalm hal ini, terlepas dari tepat atau melesetnya dugaan-dugaan tersebut, ada hal lain yang lebih penting untuk dipahami oleh seorang muslim berkaitan dengan dua kelompok fundamental ini. Setiap muslim hendaknya berhati-hati untuk tidak menjatuhkan vonis tertentu pada kelompok-kelompok yang secara lahir memiliki stigma dan citra negatif dari musuh-musuh Islam –bahkan dari kalangan umat Islam sendiri- bahwa hal itu bukan berarti keadaan mereka adalah sebagaimana tuduhan itu.

Merupakan sunnatullah bahwa musuh-musuh Islam dari bangsa barat memiliki dendam dan kebencian kepada setiap muslim yang memegang teguh agama mereka. Dalam hal ini, kelompok Taliban yang sangat komitmen menegakkan semua bentuk syari’at Islam dalam masyarakatnya sangat wajar bila dibenci oleh bangsa Barat. Termasuk sebagian kaum muslimin yang termakan oleh isu dan propaganda bangsa barat tentang “kekejian dan kejahatan” Taliban terhadap manusia.

Tanpa bermaksud memastikan apakah Taliban merupakan termasuk kelompok Ashhabu Rayatis Suud, yang pasti bahwa memberikan tuduhan jahat dan keji yang belum tentu demikian kenyataannya merupakan kejahatan tersendiri. Sementara mendoakan mereka, mengharapkan mereka untuk membela umat Islam, mengusir musuh-musuh Islam dan menegakkan syari’at di muka bumi merupakan sikap yang baik.

Namun demikian, terlepas bahwa Taliban memiliki ciri-ciri yang banyak keserupaannya dengan kelompok Ashabu Rayati Suud, yang jelas memastikan secara haqqul yakin bahwa mereka adalah Ashabu Rayati Suud termasuk sikap tergesa-gesa. Namun, mudah-mudahan tidak salah jika kita berharap, semoga mereka itulah kelompok yang dimaksudkan. [islampos/granadamediatama]